Selasa, 30 November 2010

laporan observasi SD Sidorejo lor 02

LAPORAN OBSERVASI
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
OBSERVASI SD SIDOREJO LOR 02
Jln. Imam Bonjol No 117 Salatiga

Di susun oleh:
1.    Angga Adi Wicaksono     (292008507)
2.    Elok Puji Estika Sari        (292008511)
3.    Ni Made Dhinita              (292008505)
4.    Barahadam                      (292008509)
5.    Yudy Guspriyanto            (292008513)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2010


KATA PENGANTAR

    Puji syukur patut Kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penyusun akhirnya dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar.
Tujuan Kami membuat laporan ini adalah untuk memperluas pengetahuan kami sebagai mahasiswa tentang penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di SD, khususnya yang terletak di Kota Salatiga dan untuk memenuhi tugas mata kuliah MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) yang diampu oleh Bapak Slameto pada semester ini.
    Tidak lupa pula penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang membantu penyusun dalam menyusun laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, antara lain :
1.    Dosen pembimbing MBS Bapak Slameto
2.    Ibu Ester yang telah membantu kami dalam membuat surat pengantar
3.    Ibu Kepala Sekolah SD Negeri Sidorejo Lor 2 Salatiga
4.    Guru – guru dan staf karyawan di SD Negeri Sidorejo Lor 02 Salatiga
5.    Rekan-rekan penyusun khususnya mahasiswa PGSD BI kelas A
6.    Para pembaca yang bersedia meluangkan waktunya untuk membaca.

    Kami berharap laporan ini dapat menambah pengetahuan yang lebih luas kepada kami khususnya  dan pembaca pada umumnya. Kami sadar bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.

                                
                                                                                      Salatiga, 11 November 2010



                                                                                    Penyusun 


Profil Singkat SD N Sidorejo Lor 02

      SD N Sidorejo Lor 02 Salatiga beralamat di Jalan Imam Bonjol 117 kelurahan Sidorejo Lor kecamatan Sidorejo,  Salatiga. SD ini didirikan pada tahun 1938.
Visi Sekolah    :
Unggul dalam prestasi, berakhlak mulia, santun, berbicara sopan dalam bertingkah laku, taat beribadah dan peduli lingkungan.

MISI Sekolah    :
1.    Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh siswa
2.    Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengamalan terhadap agama yang dianut untuk membentuk pribadi yang luhur
3.    Menciptakan suasana yang kondusif untuk mengefektifkan seluruh kegiatan sekolah
4.    Mengembangkan budaya kompetitif bagi siswa dalam budaya meningkatkan prestasi
5.    Mengutamakan kerjasama dalam menyelesaikan tugas kependidikan dan keguruan
6.    Melestarikan dan mengembangkan olahraga, seni dan budaya.
7.    Mengembangkan pribadi yang cinta tanah air
8.    Menjalankan kerjasama yang harmonis dengan lembaga-lembaga lain sebagai pendukung kualitas layanan pendidikan


PENDAHULUAN

    Pendidikan di Indonesia pada masa kini telah megalami banyak perubahan dalam hal pengelolaan manajemen sekolah. Dengan indikaasi ini dapat terlihat bahwa telah cukup banyak sekolah–sekolah yang berusaha untuk bersikap mandiri dan mempunyai daya saing untuk meningkatkan kualitas pendidikan di berbagai elemen yang menunjang terciptanya mutu pendidikan yang baik.  Sekolah–Sekolah Dasar tersebut ada yang dikelola oleh Pemerintah dan  juga ada yang dikelola oleh pihak swasta.
 Pendidikan pada hakikatnya merupakan sarana untuk mencapai kemajuan dan keberhasilan bagi peserta didik. Tentunya hal ini tidak terbatas hanya bagi peserta didik, tetapi juga bagi seluruh lapisan yang mendukung dan berperan aktif dalam proses pendidikan. Jika semua rangkaian tersebut telah terpenuhi dengan baik dalam segala aspek, pendidikan akan terwujud sebagai sarana untuk menggapai masa depan yang lebih baik.
Sekolah sebagai instistusi (lembaga) pendidikan yang merupakan tempat untuk melaksanakan proses pendidikan, memiliki sistemyang komplek dan dinamis. Dalam kegiatannya, sekolah bukan hanya tempat berkumpul guru dan murid, tetapi sekolah beradadalam satu tatanan system yang sling berkaitan. Oleh karena itu sekolah di pandang sebagai suatu organisasi  yang membutuhkan pengelolaan. Kegiatan inti organisasi sekolah adalah mengolah sumber daya manusia (SDM) yang di harapkan menghasilkan lulusan berkualitas tinggi sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat.
Salah satu alternatif yang bisa di lakukan adalah dengan pemberdayaan sekolah melalui Manajemen Berbasis Sekolah, yang intinya memberikan kewenangan dan pendelegasian kepada sekolah untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas secara berkelanjutan.
Suatu pendidik di jalankan oleh bagian dari masyarakat yang mengabdi kepada pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau yayasan. Yayasan di jalankan oleh tenaga masyarakat yang memiliki kemampuan professional dalam mengajar serta memiliki kepribadian yang mantap. Yayasan sendiri merupakan lembaga pendidikan yang menjalankan proses kegiatan belajar mengajar, sehingga terciptalah suatu pendidikan yang berjalan sesuai apa yang di inginkan masyarakat demi kemajuan pendidikan.

A.    Alasan Pemilihan Observasi
1.    Penyusun ingin mengetahui penerapan Manajemen Berbasis Sekolah  di SD Negeri Sidorejo Lor 02  Salatiga.
2.    Penyusun ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang penerapan PAKEM dalam kegiatan belajar  mengajar

B.    Tujuan Penulisan
1.    Untuk memenuhi tugas mata kuliah MBS semester ke lima.
2.    Mengetahui penerapan manajemen berbasis sekolah di sekolah
3.    Mengetahui manfaat dan pengelolaan sumber - sumber daya sekolah
4.    Mengetahui pengemnbangan dan strategi MBS sesuai dengan visi, misi dan tujuan pengambangan sekolah
5.    Mengetahui pengelolaan kurikulum dan penetapan tolak ukur penilaian kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.

C.    Perumusan Masalah
Bagaimana  proses kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Sidorejo Lor 02  berkaitan dengan penerapan PAKEM serta kendala-kendala yang ditemui.

D.    Metode Pengumpulan Data
1.    Metode Observasi
Penyusun mengamati SD Negeri Sidorejo Lor 02 Salatiga secara langsung dan memberikan angket tentang  prinsip penerapan MBS di sekolah dasar kepada guru  kelas 1, kelas 4 dan kelas 6.
2.    Metode Penelitian Pustaka
Penyusun menggunakan bantuan dari literatur-literatur yang berhubungan dengan MBS.



ISI
A.    MBS

1.    Pengertian MBS

MBS merupakan suatu bentuk alternatif pengelolaan sekolah dalam program desentralisasi di bidang pendidikan. Dalam MBS sekolah memiliki wewenang untuk mengambil keputusan untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah tersebut. MBS menjamin adanya keberagaman dalam pengelolaan sekolah , karena MBS didasarkan pada kualitas , keunggulan , dan kebutuhan tiap sekolah.  Dalam praktik penerapannya MBS membutuhkan dukungan baik dari semua warga sekolah maupun masyarakat sekitar.

2.    Tujuan MBS
a.    Tujuan umum
1.    Memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia untuk mengembangkan sekolah melalui penerapan MBS.
2.    Pembelajaran yang aktif , kreatif ,efektif , dan menyenangkan ( PAKEM ).
3.    Peran serta masyarakat  (PSM ) dalam  mendukung proses kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekitar yang relevan dengan materi yang diajarkan.

b.    Tujuan Khusus
1.    Meningkatkan kemampuan personil pendidikan . seperti guru, kepala sekolah dll. Untuk meningkatkan kualitas sekolah.
2.    Meningkatkan personil pendidikan anggota komite sekolah dan tokoh masyarakat untuk melaksanakan PAKEM di sekolah.
3.    Meningkatkan peran serta masyarakat termasuk anggota komite sekolah , orang tua siswa dan anggota masyarakat dalam urusan pendidikan untuk meningkatkan kinerja sekolah.

3    Pilar Utama dalam MBS
1.    Manajemen sekolah  (MS)
2.    Pembelajaran aktif, kreatif , efektif ,dan menyenangkan.
3.    Peran serta masyarakat (PSM)
Ketika kami melakukan observasi tentang MBS di SD N Sidorejo Lor 02, kami mendapatkan banyak pengetahuan tentang penerapan MBS di SD tersebut.
SD ini telah menerapkan MBS  lebih dari 1 tahun dan secara terbuka dengan SDM di sekolah dan masyarakat dilaksanakan secara bersama-sama oleh sekolah dan masyarakat. SD ini memiliki sistem desentralisasi dalam  memanajemen sekolah terutama dalam proses pengambilan keputusan, sehingga tidak terlalu terpusat. MBS ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan.
Penerapan MBS memiliki kelebihan dibandingkan dengan sistem manajemen yang lama, seperti  dalam penerapan MBS  yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja sekolah, Ketika sekolah telah menerapkan hal ini, sekolah akan lebih mandiri  dalam mengelola administrasi sekolahnya sendiri. Setelah diterapkan MBS maka sekolah  secara otomatis memiliki otonomi untuk mengelola sekolahnya sendiri, seperti membuat kebijakan dan peraturan  yang berfungsi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
 Di samping peran Kepala Sekolah  yang dominan sebagai  representasi dari adminitrasi pendidikan, sedangkan kewenangan dan tanggung jawab ditanggung oleh dewan guru. Sekolah juga memiliki kewenangan dalam membuat aturan, prosedur dan mekanisme kerja dan segala urusan adminitrasi ditentukan oleh pihak sekolah.         
Akan tetapi, selain mempunyai keuntungan dan manfaat yang signifikan untuk sekolah,  penerapan MBS juga  ini juga memiliki  beberapa kendala, misal terbatasnya dana dan prasarana yang ada, serta  adanya pendayagunaan sumber daya yang kurang.
Dalam penerapan MBS ini anggota masyarakat dan orang tua terlibat dalam kegiatan-kegiatan di sekolah.  Wujud dari adanya keterlibatan orangtua dalam kegiatan di sekolah dapat ditunjukkan dari peran aktif mereka dalam kegiatan rapat yang di sekolah yang bertujuan untuk kepentingan para siswa. Dalam rapat ini biasanya orangtua akan dimintai pendapat dan saran mereka dalam berbagai kegiatan yang menyangkut masa depan pembelajaran siswa. Selain itu orang tua siswa juga diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam manejemen sekolah.

B.    PAKEM
PAKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran aktif , kreatif ,efektif , dan menyenangkan. Dalam pakem, siswa terlibat di berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan kita dengan penekanan pada belajar melalui tindakan atau perbuatan. Guru menggunakan berbagai alat bantu serta variasi metode untuk membangkitkan semangat termasuk menggunakan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar supaya pembelajaran menjadi lebih menarik, menyenangkan dan cocok bagi siswa.
Guru mengatur kelas sedemikian rupa supaya siswa merasa nyaman belajar di kelas. Guru juga memajang buku buku serta bahan belajar supaya siswa dapat membacanya dan belajar secara mandiri. Dalam proses KBM, guru menerapkan cara belajar yang lebih kooperatif dan interatf misalnya belajar kelompok. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah serta mengungkapkan ide dan gagasannya. Yang dimaksud aktif dalam PAKEM bagi guru yakni memantau kegiatan belajar siswa, memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang serta mempertanyakan gagasan siswa.
Sedangkan aktif bagi siswa yaitu  aktif bertanya, mengemukakan gagasan, dan mempertanyakan gagasan orang lain dengan gagasan dirinya. Kreatif dalam PAKEM dari segi guru yakni mengembangkan kegiatan yang beragam serta membuat alat bantu sederhana. Sedangkan bagi siswa yakni merancang atau membuat sesuatu serta menulis atau mengarang. Efektif bagi guru adalah mencapai tujuan pembelajaran sedangkan bagi siwa adalah menguasai ketrampilan yang di perlukan . dan yang terakhir menyenangkan dari segi guru adalah tidak membuat anak takut salah, di tertawakan atau dianggap sepele. Sedangakan bagi siswa menyenangkan adalah membuat anak berani mencoba, bertanya,  menemukakan pendapat dan mempertanyakan gagasan orang lain.
Saat kami melakukan observasi tentang MBS, kami mendapatkan banyak pengetahuan tentang penerapan PAKEM  di SD N Sidorejo Lor 02. Diantaranya :
PAKEM merupakan bagian dari pilar  MBS     yang menekankan pada pengembangan KBM. Proses belajar mengajar PAKEM dirancang agar anak menjadi aktif, kreatif, efektif dan merasa nyaman. SD ini telah menerapkan  Kegiatan Belajar mengajar dengan sistem PAKEM, dalam hal ini guru juga ikut perperan serta dalam penerapan PAKEM . hal ini di lakukan agar proses PBM di dalam kelas berjalan dengan baik. Setelah diterapkannya PAKEM dalam proses KBM  terjadi perubahan pada hasil belajar siswa, yaitu menjadi  lebih baik. Karena guru menggunakan berbagai alat bantu dalam kegiatan KBM, sehingga dapat membangkitkan semangat siswa dan mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan menggunakan berbagai sumber belajar dari limgkungan.
Dalam penerapan PAKEM dalam proses KBM juga memiliki  kendala, seperti guru kurang kreatif dalam mengembangkan kegiatan di dalam kelas, guru kurang memantau kegiatan belajar siswa, anak kurang aktif dalam bertanya dan mengemukakan pendapat serta gagasannya.  Siswa kurang kreatif dan kurang menguasai ketrampilan, dsb.  Karena itu guru harus  menerapkan pola yang kooperatif dan interaktif dalam pelaksanaan pembelajaran.
Para pendidik menerima otoritas untuk mengatur siswa di dalam kelas. Selain itu orang tua siswa juga diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam manejemen sekolah. Guru harus memahami sifat perseorangan siswa dalam melaksanakan pembelajaran PAKEM. Dalam hal ini  Para siswa juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan ketrampilannya dalam kelas. Guru harus memahami sifat perseorangan siswa dalam melaksanakan pembelajaran PAKEM.


BAB III
PENUTUP

Saat ini, sebagian besar dunia pendidikan di Negara kita, terlihat belum mengalami peningkatan secara signifikan baik dalam hal mutu dan kualitas pendidikan. Oleh sebab itu, tiap-tiap sekolah harus mempunyai sarana dan strategi guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Selain itu dalam meningkatkan mutu pendidikan yang di lakukan harus memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran serta peningkatan tenaga pendidikan sehingga mutu pendidikan dapat meningkat. Salah satu strategi yang di gunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan menggunakan Manajemen berbasis sekolah (MBS).
Dalam penerapan MBS, kepala sekolah di tuntut untuk memiliki visi serta kemampuan profesional yang  memadai, dalam bidang perencanaan, kepemimpinan, managerial,dan supervise bidang pendidikan serta harus dapat membangun kerja sama yang harmonis dengan berbagai pihak yang terkait dengan program pendidikan di sekolah. Salah satu sasaran MBS juhga untuk peningkatan mutu pendidikan sehingga sekolah memiliki keunggulan kompetitif. Guru merupakan faktor penting yang mempengaruhi mutu pendidikan.
 Karena hal tersebut, mahasiswa perlu melakukan observasi tentang penerapan MBS di sekolah, sehingga mahasiswa dapat menilai keunggulan dengan adanya MBS di sekolah tersebut. Selain itu mahasiswa dapat langsung mengetahui SDM yang dapat mendukung kesuksesan penerapan MBS di sekolah tersebut.

Tidak ada komentar: