Selasa, 30 November 2010

MANAJEMEN_BERBASIS_SEKOLAH_OBSERVASI_SDN_SALATIGA_12

PAPER

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

OBSERVASI SDN SALATIGA 12

Jln. Domas No. 54 Salatiga




Disusun oleh:

1.    Imam Arif  W                                        (292008540)

2.   Imanuel N.P.H                                      (292008537)

3.   Kidung Prananto                                   (292008542)

4.   Liana Desinta                                        (292008538)

5.   Mohammad Alwi                                  (292008545)

6.   Wulandari                                             (292008547)

                          

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2010


KATA PENGANTAR


            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memperluas pemahaman kami tentang penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di SD N Salatiga 12. Makalah ini juga bertujuan untuk melengkapi tugas MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) PGSD-BI kelas A semester ke-5 yang dibimbing oleh Bapak Slameto.

            Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang membantu penyusun dalam menulis makalah ini:

1.      Dosen pembimbing Manajemen Berbasis Sekolah, Bapak Slameto.

2.      Ibu Ester yang telah membantu kami dalam membuat surat pengantar.

3.      Ibu Kepala Sekolah SDN Salatiga 12.

4.      Guru – guru dan staf karyawan di SDN Salatiga 12.

5.      Rekan-rekan penyusun khususnya mahasiswa PGSD BI kelas A.

6.      Para pembaca yang bersedia meluangkan waktunya untuk membaca.


Kami  juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Slameto selaku dosen mata  kuliah Manajemen Berbasis sekolah yang telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana format dan metode penyusunan karya tulis ilmiah.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih luas kepada kami dan pembaca. Walaupun begitu, makalah ini tentu memiliki banyak kekurangan. Atas saran dan kritik pembaca kami ucapkan terima kasih.

                                                                                        Salatiga, 25 November 2010


                                                                                                      Penyusun



PENDAHULUAN

            Negara Indonesia memiliki banyak Sekolah Dasar yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, baik yang dikelola pemerintah maupun oleh yayasan swasta. Pada dasarnya mereka bertujuan untuk memajukan pendidikan di Indonesia karena pendidikan sangat penting untuk regenerasi yang akan meningkatkan mutu, visi, dan misi bangsa.

A. Alasan Pemilihan Observasi

        1. Penyusun ingin mengetahui penerapan Manajemen Berbasis Sekolah  di SDN Salatiga 12.
        2. Penyusun ingin mendalami lebih banyak lagi tentang penerapan PAKEM dalam Kegiatan Belajar  
            Mengajar di SDN Salatiga 12.


B. Tujuan Penulisan

       1.  Untuk melengkapi tugas Manajemen Berbasis Sekolah PGSD-BI kelas A semester 5 ( lima ).
       2.  Untuk memperdalam pengetahuan mahasiswa tentang penerapan PAKEM dalam Kegiatan  
            Belajar Mengajar.
       3.  Untuk memberikan refleksi kepada SDN Salatiga 12 agar dapat mempertahankan kualitas, visi, dan
            misi sekolah.


B.     Manfaat

        1. Kita dapat memperdalam pengetahuan tentang penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di SD.
        2. Kita dapat menerapkan metode pembelajaran PAKEM dalam Sekolah Dasar apabila menjadi guru
            nanti.


 C. Perumusan Masalah

      Kegiatan Belajar Mengajar di SDN Salatiga 12 mengenai bagaimana penerapan PAKEM serta
      masalah - masalah atau kendala-kendala yang dihadapi penyusun makalah.


  D. Metode Pengumpulan Data

       1. Metode Observasi

          Penulis mengamati SDN Salatiga 12 secara langsung dan melakukan interview secara langsung 
          kepada Ibu Kepala Sekolah dan mengamati Kegiatan Belajar Mengajar di kelas lima dan kelas enam.

       2.  Metode Penelitian Pustaka

            Penulis membuat makalah melalui bantuan internet dan literatur- literatur dari perpustakaan 
            Universitas Kristen Satya Wacana.



ISI


A.     Manajemen Berbasis Sekolah


1.      Pengertian

         Manajemen Berbasis Sekolah ( MBS ) merupakan suatu bentuk alternatif pengelolaan sekolah dalam program desentralisasi di bidang pendidikan. Dalam MBS sekolah memiliki wewenang untuk mengambil keputusan untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah tersebut. MBS menjamin adanya keberagaman dalam pengelolaan sekolah, karena MBS di dasarkan kekhasan, kebolehan, kemampuan serta kebutuhan tiap sekolah. Dalam penerapannya MBS membutuhkan dukungan baik dari pemerintah pusat maupun masyarakat sekitar.


2.     Tujuan MBS

Tujuan umum

1.    Mengembangkan  modal untuk memberdayakan sekolah melalui penerapan MBS
2.    Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan ( PAKEM )
3.    Peran serta masyarakat  (PSM ) dalam lingkungan yang sayang anak ( child friendly )

Tujuan Khusus

1.    Meningkatkan kemampuan personil pendidikan. seperti guru, kepala sekolah dan lain-lain. Untuk       
        meningkatkan kualitas sekolah.
2.    Meningkatkan personil pendidikan anggota komite sekolah dan tokoh masyarakat untuk melaksanakan
       PAKEM di sekolah.
3.    Meningkatkan peran serta masyarakat termasuk anggota komite sekolah, orang tua siswa dan anggota
       masyarakat dalam urusan pendidikan untuk meningkatkan kinerja sekolah.


Tiga pilar utama dalam MBS

1.    Manajemen sekolah  (MS)
2.    Pembelajaran aktif, kreatif , efektif ,dan menyenangkan.
3.    Peran serta masyarakat (PSM)


 PAKEM

PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dalam pakem, siswa terlibat di berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan kita dengan penekanan pada belajar melalui berbuat. Guru menggunakan berbagai alat bantu serta variasi metode untuk membangkitkan semangat termasuk menggunakan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar supaya pembelajaran menjadi lebih menarik, menyenangkan dan cocok bagi siswa.

Guru mengatur kelas sedemikian rupa supaya siswa merasa nyaman belajar di kelas. Guru juga memajang buku buku serta bahan belajar supaya siswa dapat membacanya dan belajar secara mandiri. Dalam proses KBM, guru menerapkan cara belajar yang lebih kooperatif dan interatf misalnya belajar kelompok. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah serta mengungkapkan ide dan gagasannya. Yang dimaksud aktif dalam PAKEM bagi guru yakni memantau kegiatan belajar siswa, memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang serta mempertanyakan gagasan siswa.

Sedangkan aktif bagi siswa yaitu  aktif bertanya, mengemukakan gagasan, dan mempertanyakan gagasan orang lain dengan gagasan dirinya. Kreatif dalam PAKEM dari segi guru yakni mengembangkan kegiatan yang beragam serta membuat alat bantu sederhana. Sedangkan bagi siswa yakni merancang atau membuat sesuatu serta menulis atau mengarang. Efektif bagi guru adalah mencapai tujuan pembelajaran sedangkan bagi siwa adalah menguasai ketrampilan yang di perlukan . dan yang terakhir menyenangkan dari segi guru adalah tidak membuat anak takut salah, ditertawakan atau dianggap sepele. Sedangkan bagi siswa menyenangkan adalah membuat anak berani mencoba, bertanya,  menemukakan pendapat dan mempertanyakan gagasan orang lain.

Saat kami melakukan observasi tentang MBS, kami mendapatkan banyak pengetahuan tentang penerapan PAKEM  di SDN Salatiga 12. Diantaranya :

PAKEM merupakan bagian dari pilar  MBS yang menekankan pada pengembangan KBM. Proses belajar mengajar PAKEM dirancang agar anak menjadi aktif, kreatif, efektif dan merasa nyaman. SD ini telah menerapkan  Kegiatan Belajar mengajar dengan sistem PAKEM, dalam hal ini guru juga ikut perperan serta dalam penerapan PAKEM . hal ini di lakukan agar proses PBM di dalam kelas berjalan dengan baik. Setelah diterapkannya PAKEM dalam proses KBM  terjadi perubahan pada hasil belajar siswa, yaitu menjadi  lebih baik. Karena guru menggunakan berbagai alat bantu dalam kegiatan KBM, sehingga dapat membangkitkan semangat siswa dan mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan menggunakan berbagai sumber belajar dari limgkungan.

Dalam penerapan PAKEM dalam proses KBM juga memiliki  kendala, seperti kuru kurang kreatif dalam mengembangkan kegiatan di dalam kelas, guru kurang memantau kegiatan belajar siswa, anak kurang aktif dalam bertanya dan mengemukakan pendapat serta gagasannya.  Siswa kurang kreatif dan kurang menguasai ketrampilan, dll.  Karena itu guru harus  menerapkan pola yang kooperatif dan interaktif dalam pelaksanaan pembelajaran.

Para pendidik menerima otoritas untuk mengatur siswa didalam kelas. Selain itu orang tua siswa juga diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam menejemen sekolah. Guru harus memahami sifat perseorangan siswa dalam melaksanakan pembelajaran PAKEM.

dalam hal ini  Para siswa juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan ketrampilannya dalam kelas. Guru harus memahami sifat perseorangan siswa dalam melaksanakan pembelajaran PAKEM.


Sekolah Dasar Negeri Salatiga 12

Hasil Wawancara dengan Kepala sekolah :

Sekolah ini menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan peraturan yang didapat dari pemerintah. Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah dilakukan sangat baik oleh pihak sekolah.

1.Visi :

Terciptanya siswa -  siswi yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas dalam berfikir, santun bertingkah laku, terampil dalam berkarya.

   Misi :

   a.  Melaksanakan proses belajar mengajar secara optimal serta terciptanya suasana belajar yang aman, 
        nyaman, dan menyenangkan.
   b.  Meningkatkan pengalaman dan penghayatan pelajaran agama yang dianut sebagai landasan untuk
        berbudi pekerti luhur.
   c.  Meningkatkan profesionalisme Guru dan tenaga pendidik lainnya agar memiliki keahlian, tanggung
        jawab, dan kesejawatan dalam mencapai puncak prestasi sekolah.
   d.  Melaksanakan pembelajaran dan pembimbingan siswa secara efektif dan efisien.
   e.  Mendorong dan membantu siswa mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara
        optimal.

2. Sekolah  ini memiliki jumlah siswa sebanyak  216 siswa. Kemudian  untuk  jumlah seluruh staff dan
    karyawan  ada 13 orang  yang terdiri atas 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 1 guru agama islam, 1 guru   
    agama kristen, 1 guru penjaskes, 3 guru wiyata bakti, dan 1 penjaga sekolah.

3. Sekolah selalu mengikuti kegiatan perlombaan yang ada di setiap tahunnya. Setiap perlombaan yang
    berhasil dicatat dalam catatan prestasi sekolah.

4. Jam pelajaran siswa berdasarkan kurikulum, pada kelas 4,5dan 6 terdapat tambahan pelajaran 2 kali
    dalam stu minggu dan untuk kelas 6 senin sampai sabtu selain hari jum’at

5. Ekstrakuriler di sekolah ini adalah seni musik, kelas khusus persiapan lomba

6. Kendala yang dihadapi adalah sarana dan prasarana yang masih dalam tahap pengembangan; dari orang
    tua terkadang masih ada beberapa yang belum memahami betul pentingnya pendidikan; dari anak didik,
    sedikit dari anak yang jenuh dalam mengikuti kegiatan penyelenggaraan sekolah.

7. Untuk hubungan dengan orang tua, terdapat 3 kegiatan rutin tiap tahunnya seperti Rapat Awal Tahun,
    Rapat Kerja, Rapat Akhir Tahun. Namun untuk kondisi tertentu, pihak sekolah akan bertemu dengan
    pihak orang tua perihal keaadan anaknya.

8. Sekolah memiliki hubungan yang baik dengan komite sekolah. Dengan adanya pertemuan rutin yang sudah
    direncanakan


PENUTUP


1.      Kesimpulan

Pengelolaan MBS di sekolah sudah cukup baik, karena di kelola dengan sangat bijak. Selain dikelola dari pihak sekolah, pihak dari luar yaitu komite dan orang tua juga mengambil peran yang sangat tinggi. Dari pihak luar juga membantu dengan senang hati. Dengan hal tersebut pengawaasan dan terkelolanya MBS sangat membantu sekali dalam proses belajar- mengajar. Dengan adanya MBS sekolah dapat mengelola secara baik. Disamping itu juga terdapat beberapa kendala untuk penerapan MBS tersebut antara lain :

-   Perhatian beberapa orang tua pada anaknya untuk masalah pendidikan masih kurang.
-   Seringnya anak merasa malas mengikuti kegiatan belajar mangajar. Terdapat pula prinsip manajemen
     sekolah yang sangat penting dan diharapkan oleh semua pihak seperti: partisipasi, transparansi, dan
     akuntabilitas.

2.  Saran

Beberapa saran yang akan kelompok kami sampaikan adalah:

·  Pihak sekolah lebih mengadakan pertemuan, dan membicarakan tentang permaslahan anak mereka
   kepada pihak sekolah.
·  Pihak sekolah lebih dapat meningkatkan rasa senang dalam proses belajar mengajar agar dapat
   membangkitkan semangat siswa saat pembelajaran.

Tidak ada komentar: